Akademi Passai Dapat Lampu Hijau dari Dirjen Pemasyarakatan: Wujud Nyata Pembinaan Berbasis Pendidikan, Keterampilan dan Sertifikasi

 

INDOLIVENEWS.COM, Jakarta, Rabu (30/7)– Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Mashudi, memberikan dukungan penuh terhadap program Akademi Passai yang diinisiasi oleh Lapas Kelas I Bandar Lampung. Dukungan tersebut disampaikan langsung saat Kepala Lapas, Ike Rahmawati, mempresentasikan program inovatif tersebut di Kantor Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Jakarta.

 

Dalam pertemuan bilateral yang fokus dan intensif, Kalapas Kelas I Bandar Lampung memaparkan konsep Akademi Passai sebagai program pembinaan terpadu yang menggabungkan pendidikan kesetaraan (Paket A, B, dan C) dengan pelatihan vokasi bersertifikasi. Program ini dirancang untuk membekali warga binaan dengan keterampilan praktis yang dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha mikro atau bekerja di sektor riil setelah bebas, khususnya dalam bidang UMKM seperti memasak, menjahit, dan keterampilan kerja lainnya.

 

Mashudi menyambut baik inisiatif tersebut dan menekankan pentingnya pemberian sertifikasi kompetensi bagi warga binaan. Ia menyampaikan bahwa program pelatihan vokasi harus diiringi dengan pengakuan formal melalui sertifikat, agar warga binaan memiliki bekal yang diakui saat kembali ke masyarakat. “Harapan saya, mereka diberikan sertifikat. Kalau dia keluar, mau buka warung atau kerja di restoran, dia punya kesejahteraan,” ujarnya.

 

Dirjen juga menyoroti perlunya insentif dalam bentuk remisi tambahan bagi warga binaan yang aktif mengikuti pembinaan vokasi, sebagaimana diatur dalam kerangka kebijakan pemasyarakatan. Ia menilai pemberian remisi bukan sebagai kemudahan, tetapi sebagai bentuk apresiasi dan motivasi agar lebih banyak warga binaan yang terdorong untuk berkembang. “Rugi kita kalau tidak memberi insentif. Banyak yang akan mengikuti kalau mereka tahu ada manfaat nyata,” tegas Mashudi.

 

Ia juga mendorong percepatan kerja sama dengan instansi terkait, termasuk BLK dan lembaga sertifikasi, agar pelatihan di lapas bisa terstandar dan masif. Dengan adanya program seperti Akademi Passai, Mashudi berharap pembinaan di lapas semakin fokus pada pemberdayaan, bukan hanya pengawasan. Dukungan dari pimpinan pusat ini menjadi momentum penting bagi Lapas Bandar Lampung untuk mengembangkan program yang dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lain di Indonesia. “Jika ini berhasil, ini bisa menjadi contoh untuk Lapas dan Rutan lain,” tutup Dirjen Pemasyarakatan (Zul/Rls).

Penulis: ZulEditor: Zul

Tinggalkan Balasan