Pelatihan Kemandirian Bersertifikat Dimulai, 40 Warga Binaan Lapas Metro Antusias Ikuti Kegiatan

Pelatihan

INDOLIVENEWS.COM, LAPAS METRO – Setelah dibuka secara resmi oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Metro, Tunggul Buono kemarin, kegiatan Pelatihan Kemandirian Bersertifikat bagi Warga Binaan akhirnya mulai dilaksanakan pada hari ini, Rabu (6/8/2025). Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Lapas Metro dengan SMK Negeri 2 Metro, yang dikenal sebagai Sekolah Pusat Keunggulan.

 

Sebanyak 40 orang Warga Binaan terpilih mengikuti pelatihan perdana ini. Mereka akan menjalani program intensif selama 12 hari, mulai 6 hingga 18 Agustus 2025. Periode pertama ini, program pelatihan terbagi dalam dua bidang utama, yakni agrobisnis pertanian dan kimia industri, yang dirancang untuk membekali Warga Binaan dengan keterampilan praktis dan bersertifikat sebagai bekal pasca bebas nanti.

 

Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Silahuddin, memberikan arahan langsung kepada peserta pada hari pertama pelatihan. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya keseriusan dan partisipasi aktif selama proses pelatihan berlangsung.

 

“Saya berharap (Warga Binaan) serius dalam mengikuti kegiatan, menggali informasi ataupun ketika ada hal yang ingin ditanyakan, bisa ditanyakan hal yang kurang pas itu kepada Instruktur,” ujar Silahuddin.

 

Ia juga menegaskan bahwa waktu yang singkat harus dimanfaatkan dengan maksimal untuk mendapatkan ilmu dan keterampilan sebanyak mungkin.

 

“Manfaatkan kegiatan 12 hari ke depan ini dengan baik. Jangan pura-pura sakit. Mudah-mudahan bebas bisa mendapatkan skill yang mumpuni,” pesannya.

 

Sementara itu, Kepala Lapas Metro, Tunggul Buono, dalam keterangannya menjelaskan bahwa pelatihan agrobisnis akan difokuskan pada dua metode, yakni pertanian hidroponik dan konvensional. Jenis tanaman yang akan dipelajari di antaranya sawi, kangkung, seledri, pakcoy, dan terong. Sementara itu, pelatihan kimia industri akan difokuskan pada pembuatan sabun cuci piring, deterjen cair, pembersih lantai, dan softener.

 

“Kami ingin para Warga Binaan memiliki bekal keterampilan yang nyata dan aplikatif. Program ini sejalan dengan semangat pembinaan dan pemberdayaan yang menjadi prioritas kami di Lapas Metro,” ungkap Tunggul Buono.

 

Lebih lanjut, Tunggul menegaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya untuk mengisi waktu selama masa pembinaan, tetapi juga bertujuan menciptakan insan yang produktif dan mandiri setelah kembali ke tengah masyarakat.

 

Salah satu instruktur dari SMK Negeri 2 Metro, Yudantara, turut memberikan motivasi kepada peserta di awal sesi pelatihan. Ia mengajak para peserta untuk mengikuti pelatihan dengan suasana hati yang senang saat pembelajaran dilangsungkan.

 

“Intinya (ikut pelatihan) bersenang-senang, karena jika dengan senang maka insyaallah materi apapun akan masuk,” ujar Yudantara.

 

Semangat juga terlihat dari para Warga Binaan yang mengikuti kegiatan ini. Salah satunya, Roni (nama samaran), mengaku senang bisa ikut pelatihan dan berharap keterampilan ini akan berguna saat ia bebas nanti.

 

“Saya sangat bersyukur diberi kesempatan ikut pelatihan ini. Saya ingin serius belajar, terutama tentang hidroponik, karena saya ingin buka usaha kecil setelah bebas nanti,” ungkap Roni, salah satu peserta pelatihan (Zul/Rls).

Penulis: ZulEditor: Zul

Tinggalkan Balasan