Tiga Warga Binaan Teroris Lepas Baiat Jamaah Islamiyah dalam Rangka Deradikalisasi di Lapas Bandar Lampung

 

INDOLIVENEWS.COM, Bandar Lampung, Rabu (3/9) – Tiga warga binaan terdakwa tindak pidana terorisme dari Lapas Kelas I Bandar Lampung secara resmi melepas baiat terhadap Jamaah Islamiyah dalam rangkaian kegiatan deradikalisasi yang digelar di Aula Lapas Kelas I Bandar Lampung.

 

Acara yang dihadiri oleh pejabat lintas instansi ini menjadi tonggak penting dalam proses pemulihan ideologi dan transformasi mental para warga binaan, sebagai bagian dari upaya pencegahan radikalisme dan penguatan nilai kebangsaan.

 

Dalam suasana khidmat, ketiga warga binaan secara sukarela menandatangani berkas pernyataan deradikalisasi, mengucapkan Pancasila, menyatakan komitmen “NKRI Harga Mati”, serta melakukan cium bendera Merah Putih sebagai simbol pengakuan dan kesetiaan penuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

Proses ini dilakukan di hadapan Kepala Lapas Kelas I Bandar Lampung, Ike Rahmawati, jajaran petugas pemasyarakatan, dan para saksi undangan, menegaskan komitmen mereka untuk meninggalkan paham radikal dan kembali ke bumi pertiwi.

 

Kalapas Ike Rahmawati menyampaikan rasa bangga atas keberanian dan kesadaran yang ditunjukkan oleh ketiga warga binaan. “Hari ini adalah hari kemenangan. Kembalinya mereka ke pangkuan bangsa adalah bukti bahwa pembinaan di lapas mampu membawa perubahan nyata,” ujarnya.

 

Ia menegaskan bahwa Lapas akan terus membuka pintu bagi proses pembinaan yang mendalam, agar setiap warga binaan dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang damai, bertanggung jawab, dan mencintai keutuhan bangsa.

 

Jalu Yuswa Panjang, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Lampung, menyampaikan bahwa ikrar setia NKRI ini bukan sekadar seremoni, melainkan pernyataan tekad kuat untuk meninggalkan ideologi kekerasan dan kembali ke bingkai kebangsaan.

 

“Ini adalah proses pemulihan yang sakral. Mereka bukan hanya melepas baiat, tapi memilih kembali kepada nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan cinta tanah air,” ujarnya.

 

Ia menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan agar perubahan yang terjadi dapat bertahan dan membawa mereka pada reintegrasi yang sukses di masyarakat (Zul/Rls).

Penulis: ZulEditor: Zul

Tinggalkan Balasan