INDOLIVENEWS.COM, METRO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Metro secara resmi menutup kegiatan Pelatihan Kemandirian Bersertifikat yang bekerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Metro, Senin (22/9/2025).
Program ini menjadi bagian dari komitmen Lapas Metro dalam memberikan pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan.
Pelatihan yang dibuka sejak Agustus lalu ini mencakup bidang Agrobisnis Pertanian, Kimia Industri, Las, serta Roasting Kopi.
Sebanyak 80 Warga Binaan ikut berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman serta keterampilan baru yang diharapkan dapat menjadi bekal saat kembali ke masyarakat.
Dalam sambutannya mewakili Kepala Lapas, Siahuddin, Kepala Seksi Kegiatan Kerja, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung jalannya kegiatan.
“Terima kasih kepada SMK N 2 Metro, Bapak Ibu Instruktur yang telah memberikan pelatihan kepada Warga Binaan kami, terima kasih juga kepada seluruh panitia yang turut terlibat menyukseskan kegiatan ini,” ujar Siahuddin.
Dirinya juga menambahkan permohonan maaf apabila masih terdapat kekurangan selama proses kegiatan berlangsung.
“Mohon maaf para Instruktur dan Warga Binaan, ketika banyak kekurangan dalam pelaksanaan ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Siahuddin menjelaskan bahwa hasil produksi dari pelatihan kemandirian ini akan dimanfaatkan secara nyata, yaitu untuk memenuhi kebutuhan di Dapur Lapas yang notabenenya oleh pemborong.
“Hasil produksi seperti sabun cuci piring, deterjen cair, pembersih lantai dan lainnya akan dijual ke dapur Lapas. Untuk produksi kopi alhamdulillah sudah berjalan baik dan akan terus menuju ke lebih baik lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Kalapas Metro, Tunggul Buono, dalam keterangannya menegaskan bahwa pelatihan bersertifikat ini merupakan wujud nyata dari program pembinaan kemandirian di Lapas.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap Warga Binaan memiliki kesempatan untuk belajar, lebih produktif, mengembangkan diri, dan mendapatkan keterampilan yang bermanfaat.
Sertifikat yang diterima bukan hanya lembaran kertas, tetapi bukti semangat dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik setelah bebas nanti,” ungkap Tunggul.
Di sisi lain, perwakilan SMK Negeri 2 Metro, Wiyudatara, turut menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas terselenggaranya pelatihan ini.
“Saya melihat ada pancaran kehidupan yang lebih baik dari temen-temen (Warga Binaan), mudah-mudahan kegiatan ini dapat bermanfaat, saya yakin itu,” ucapnya.
Ia juga berpesan agar ilmu yang didapat benar-benar dimanfaatkan untuk masa depan.
“Semoga ini menjadi hal positif dan mempunyai dampak, menjadi bekal berharga untuk melangkah yang lebih baik di masa depan.
Sertifikat yang diperoleh merupakan simbol semangat untuk ke arah yang lebih positif. Terus berkarya, tetap semangat, jadikan ilmu ini sebagai pengalaman untuk menjadi bekal,” tutupnya.
Salah satu Warga Binaan peserta pelatihan yang enggan disebutkan namanya juga mengungkapkan rasa senangnya bisa ikut serta dalam kegiatan ini.
“Saya senang sekali bisa ikut pelatihan ini. Dulu nggak kebayang bisa bikin sabun atau belajar roasting kopi.
Rasanya jadi punya ilmu baru yang bisa dipakai nanti kalau sudah pulang. Terima kasih banyak buat Lapas dan semua yang sudah kasih kesempatan,” ungkapnya (Zul/Rls).