INDOLIVENEWS.COM, METRO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Metro kembali melaksanakan Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) yang digelar di Aula Usman Pokok Ratoe, Selasa (14/10/2025).
Sidang ini menjadi salah satu agenda penting dalam sistem pembinaan, di mana sebanyak 19 orang Warga Binaan diusulkan untuk memperoleh hak integrasi berupa Pembebasan Bersyarat (PB) dan Cuti Bersyarat (CB).
Sidang dipimpin oleh Ketua TPP sekaligus Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik, Gusvendra Priambogo, dengan didampingi anggota tim yang terdiri atas pejabat struktural serta staf Lapas. Pelaksanaan sidang berlangsung dengan tertib, kondusif, dan penuh kehati-hatian.
Setiap peserta sidang dinilai secara menyeluruh untuk memastikan bahwa pemberian hak integrasi benar-benar berdasarkan hasil pembinaan dan perilaku positif selama menjalani masa pidana.
Gusvendra dalam keterangannya menjelaskan bahwa setiap usulan integrasi didasarkan pada data objektif dan hasil pembinaan yang terukur.
“Kami melakukan penilaian menyeluruh, baik dari aspek kepribadian maupun kemandirian. Semua rekomendasi yang keluar dari sidang ini akan dituangkan dalam berita acara dan menjadi dasar pengusulan lebih lanjut melalui sistem yang berlaku,” jelasnya.
Sidang TPP menjadi momentum penting dalam memastikan bahwa seluruh proses pembinaan di Lapas Metro berjalan secara profesional.
Selain membahas usulan hak integrasi, forum ini juga digunakan untuk mengevaluasi perkembangan perilaku dan kedisiplinan para Warga Binaan.
Kepala Lapas Metro, Tunggul Buono, dalam keterangannya menegaskan bahwa pelaksanaan sidang TPP merupakan bentuk komitmen nyata jajaran Lapas Metro dalam memberikan hak-hak Warga Binaan secara proporsional.
“Sidang TPP ini adalah wujud komitmen kami dalam memberikan hak-hak Warga Binaan secara proporsional, adil dan terukur. Ini adalah hasil dari pembinaan, penilaian, dan evaluasi yang matang,” ujar Kalapas.
Lebih lanjut, Tunggul Buono menekankan bahwa pelaksanaan sidang ini bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan bagian dari proses pembinaan yang berorientasi pada pemulihan perilaku dan kesiapan kembali ke masyarakat.
Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara petugas pembinaan, keamanan, dan seksi administrasi dalam menjaga objektivitas setiap keputusan.
Sidang TPP yang rutin digelar ini menjadi wujud akuntabilitas publik atas pelaksanaan program pembinaan di Lapas Metro. Hasil dari sidang akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku dan menjadi dasar pengajuan hak integrasi melalui Sistem Database Pemasyarakatan (SDP).
“Dengan dilaksanakannya sidang TPP secara rutin, kami berharap terciptanya sistem pembinaan yang baik sehingga mendukung keberhasilan reintegrasi sosial Warga Binaan ke masyarakat,” tutup Kalapas (Zul/Rls).

							










