INDOLIVENEWS.COM, Bandar Lampung, Jumat (25/7) – Dalam rangka memperluas ruang pembelajaran vokasi, Lapas Kelas I Bandar Lampung menjalin kerja sama dengan Bengkel Las Sinar Jaya untuk memberikan materi pelatihan pengelasan kepada para warga binaan.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Bandar Lampung menggelar program pendidikan dan kemandirian bagi warga binaan melalui Akademi Passai. Program inovatif ini akan resmi diluncurkan pada bulan Agustus mendatang sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan pemasyarakatan. Program Akademi Passai merupakan inisiatif strategis yang menggabungkan pendidikan formal berupa Paket A, B, dan C dengan pelatihan keterampilan vokasional bersertifikasi.
Bertempat di Aula Lapas, kegiatan penandatanganan MoU antara Lapas Kelas I Bandar Lampung dan Bengkel Las Sinar Jaya dibuka langsung oleh Elizama Gori, Kepala Bidang Kegiatan Kerja, yang menyampaikan apresiasi tinggi atas kolaborasi ini. “Kemitraan seperti ini sangat kami harapkan untuk mendukung program pembinaan yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi warga binaan,” ujar Elizama.
Kepala Lapas Kelas I Bandar Lampung, Ike Rahmawati menyampaikan bahwa pihaknya sangat optimis program ini dapat membekali warga binaan dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. “Pengelasan adalah salah satu kompetensi yang sangat dibutuhkan di industri lokal Lampung. Melalui kolaborasi ini, kami berharap warga binaan tidak hanya memiliki bekal moral, tetapi juga keterampilan nyata yang bisa digunakan untuk bekerja atau berwirausaha setelah menjalani masa binaan,” ujar Ike Rahmawati.
Sementara itu, Rusmadi selaku pemilik Bengkel Las Sinar Jaya menyatakan kebanggaan atas kesempatan untuk turut serta dalam program pembinaan ini. Menurutnya, kontribusi dalam peningkatan sumber daya manusia di lingkungan Lapas merupakan bentuk kepedulian terhadap pemulihan fungsi sosial para mantahan narapidana.
“Warga binaan akan mulai mengikuti pelatihan las ini setelah peluncuran resmi Akademi Passai pada Agustus nanti. Kami senang bisa berbagi ilmu dan pengalaman dalam bidang pengelasan. Semoga keahlian ini bisa menjadi bekal berharga bagi mereka untuk hidup lebih mandiri dan produktif setelah keluar dari Lapas,” ucap Rusmadi.
Program Akademi Passai sendiri dirancang sebagai upaya jangka panjang untuk mengurangi angka residivisme. Dengan memberikan sertifikasi kompetensi yang diakui secara nasional, diharapkan para mantahan narapidana memiliki peluang lebih besar untuk diterima di dunia usaha atau memulai usaha mandiri.
Kerja sama ini menjadi salah satu contoh nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mendukung proses pembinaan dan reintegrasi sosial bagi warga binaan. Lapas Kelas I Bandar Lampung berencana untuk terus mengembangkan program-program serupa dengan mitra strategis lainnya demi menciptakan lulusan Lapas yang siap kerja dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Peluncuran resmi Akademi Passai pada Agustus mendatang akan menjadi momentum penting dalam transformasi layanan pembinaan di Lapas Bandar Lampung (Zul/Rls).